"PERCEPATAN VAKSINASI BOSTER, UMPRI BERSINERGI DENGAN BADAN INTELJEN NEGARA (BIN)."
UMPRI, Bandan Inteljen Negara bersama Universitas Muhammadiyah Pringsewu, gelar vaksinasi dengan sasaran masyarakat umum dan Civitas UMPRI. Dengan mengusung tema “Indosesia Sehat Indonesia Hebat”, kegiatan vaksinasi dipusatkan di Gedung Graha Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) Lampung. Sementara, Panitia vaksinasi baik dari UMPRI dan BIN Pringsewu membuka pendaftaran melalui jalur online dan ofline dengan menerapkan protocol kesehatan. Pungkas Fitra Pringgayuda. Jum’at (22/07/2022).
Rektor UMPRI, Drs. H. Wanawir Am, M.M., M.Pd, menegaskan bahwa vaksin Booster disebut juga vaksin dosis ketiga diberikan sebagai upaya untuk memutuskan rantai penularan COVID-19. Selain itu untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus Corona. kegiatan vaksinasi yang dipusatkan di Graha Ahmad Dahlan UMPRI, vaksinasi yang diselenggarakan sebagai bentuk ikhtiar dalam memutus mata rantai pandemi yang selama ini cukup meresakan masyarakat. “Ini merupakan program yang kesekian kalinya dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 UMPPRI serta bersinergi dan berkolaborasi dengan BIN dan Dinkes Kabupaten Pringsewu dalam rangka mengoptimalkan peran dalam membantu pemerintah dalam program percepatan vaksinasi Nasional yang masih menjadi skala prioritas. Terimakasih atas dukungan dan kerjasama dari BIN serta pihak-pihak yang selalu berperan secara aktif serta berkontribusi optimal demi kegiatan ini. “ Upaya Ini adalah bentuk kepedulian UMPRI secara kafah agar bangsa yang kita cintai ini kembali sehat demi tercapainya harapan bersama. ucap Rektor.
BIN berharap dengan dilaksanakannya kegiatan vaksin, masyarakat menjadi sehat dan dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah, karena vaksinasi menjadi syarat untuk pengurusan surat-surat maupun bantuan. “Harapannya setelah dilaksanakannya vaksin satu, dua dan tiga, masyarakat bisa sehat dan dapat mengikuti aturan pemerintah, karena sekarang untuk pembuatan KTP, pernikahan, dan untuk mendapat bantuan dan lain-lain pasti selalu membutuhkan kartu vaksin,” tandasnya.
Secara persentase (pasien COVID-19) yang meninggal paling tinggi adalah orang yang belum divaksin atau yang divaksin baru satu kali. Sedangkan yang sudah divaksin dua kali, jauh menurun persentase fatalitasnya (yang wafat) kalau terkena. Yang di-booster sudah sangat menurun persentase yang wafatnya kalau kena,” pungkasnya.
Ia pun mengungkapkan, seluruh persiapan tempat telah disusun sedemikian rupa dan sesuai dengan protokol kesehatan dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan Vaksinasi tersebut dapat berjalan lancar dan aman serta memenuhi target sesuai dengan harapan bersama. terang Fitra. (UMPRI CENTRE).
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar