Pringsewu – Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) Lampung menggelar acara bergengsi bertajuk 2ndInternational Conference on Social Technology and Health Science (2ndISTEHS) dengan tema "Navigating the Digital Era in Health and Social Science: Opportunities and Challenges". Konferensi internasional ini diselenggarakan secara daring pada hari Sabtu (28/4) dan dihadiri oleh berbagai akademisi serta peneliti dari berbagai negara. ISTEHS 2024 menghadirkan empat pembicara utama dari berbagai negara yang memiliki keahlian di bidang teknologi, sosial, dan kesehatan, yakni Atmi Saptarini, SE., MM (Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung, Indonesia), Prof. Madya Dr. Zainudin Bin Hasan (Universiti Teknologi Malaysia), Assoc. Prof. Dr. Nichapatr Phutthikhamin (Khon Kaen University, Thailand), dan Assoc. Prof. Dr. Sonny Zulhuda dari International Islamic University Malaysia. Wakil Rektor I UMPRI, Ns. Gunawan Irianto, M.Kep.,Sp.Kep.Kom.,Ph.D mewakili Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi di era digital dalam bidang kesehatan dan ilmu sosial. “Saat ini, kita berada di titik penting dalam perkembangan teknologi dan informasi yang tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada sektor kesehatan dan ilmu sosial. Teknologi digital telah membuka pintu bagi kita untuk menemukan solusi inovatif dalam menangani berbagai tantangan global, terutama dalam hal peningkatan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gunawan. Gunawan Irianto juga menegaskan pentingnya kolaborasi akademik lintas negara yang dilakukan dalam konferensi ini. “Konferensi internasional ini merupakan wujud nyata dari semangat kolaborasi dan saling berbagi pengetahuan yang tidak hanya penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga krusial dalam menyelesaikan isu-isu global. Saya berharap, melalui diskusi dan paparan ilmiah yang disampaikan, kita semua dapat lebih memahami bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan di era digital ini, terutama dalam sektor kesehatan dan sosial”, paparnya. Tidak kurang dari 500 akademisi dan peneliti yang berasal dari berbagai pergururuan tinggi negara-negara Kawasan ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan Filipina turut andil sebagai partisipan dan presenter untuk memaparkan hasil karya ilmiahnya dalam konferensi ini. Ns. Tiara, MNS selaku Organizing Chairman berharap konferensi internasional kali ini mampu mendorong peningkatan pengetahuan terkait isu-isu terkini di bidang teknologi, sosial, dan dan ilmu Kesehatan, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring akademis internasional dan mendorong inovasi riset di bidang teknologi sosial dan kesehatan dalam menghadapi tantangan global di era digital”, tutup Tiara. Hasil karya ilmiah dari para pemakalah akan dihimpu dan diterbitkan melalui Prosiding Internasiol agar mampu dimanfaatkan oleh para akademisi dan peneliti untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kemudian hari.
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar